Jalan-Jalan ke Jepang Ep.10 – Menyusuri Gunung Seribu Gerbang Torii, Fushimi Inari Taisha

Jalan-Jalan ke Jepang Ep.10 – Menyusuri Gunung Seribu Gerbang Torii, Fushimi Inari Taisha

* ingin membaca episode lainnya? Lihat seri Jalan-Jalan ke Jepang

Fushimi Inari Taisha, kuil di gunung Inari di Kyoto yang terkenal dengan ribuan dan bahkan kabarnya puluhan ribu gerbang. Awalnya sebetulnya saya enggan ke tempat ini karena kabarnya agak ramai dengan turis dan saya lebih ingin menjelajahi tempat lain, namun untungnya itu tidak saya lakukan karena itu akan menjadi kesalahan besar.

Sesampainya saya di area masuk Fushimi Inari Taisa, saya disuguhkan dengan pemandangan khas kuil besar di Kyoto: kuil-kuil di sana sini, turis ramai foto-foto, dan tempat jajanan serta suvenir bertebaran. Banyak sekali turis yang foto-foto dengan gerbang torii (gerbang tradisional Jepang) di area ini.

Fushimi Inari Taisha - 01
Area masuk Fushimi Inari Taisha

Awalnya saya jujur agak kecewa karena jadinya berasa tidak berbeda jauh dengan kuil-kuil yang sudah saya kunjungi. Namun karena sudah ada di tempat ini ya sudah saya lanjutkan dengan menaiki tangga dengan gerbang torii yang tampak tak berujung.

Terus saya menaiki tangga dan ternyata jauh juga menuju puncak kuil Fushimi Inari Taisha. Dalam benak saya berpikir Ini mah jadinya kombo mendaki gunung XD Tapi semakin jauh saya terus mendaki, semakin dikit turis-turisnya dan Fushimi Inari Taisha semakin menampakkan keindahannya.

Selama perjalan saya selalu melihat gerbang, gerbang lagi, dan gerbang lagi, dan terus gerbang lagi tak berujung sembari diselingi beberapa kuil kecil dan rimbunan pohon-pohon. Mungkin terdengar membosankan namun nyatanya tidak. Makin lama saya berjalan melalui gerbang-gerbang yang nampak tanpa ujung ini membuat saya terasa seperti di bawa ke dimensi lain. Rasanya suilit untuk saya jabarkan, mungkin bisa dibilang terasa magis.

Fushimi Inari Taisha - 02

Fushimi Inari Taisha - 11

Selain gerbang-gerbang torii besar di gunung ini, sebetulnya juga ada banyak gerbang torii versi kecil. Biasanya saya lihat gerbang torii kecil ini berdampingan dengan kuil-kuil selama perjalanan. Gerbang-gerbang ini kabarnya didonasikan oleh pebisnis-pebisnis di Jepang dan besarnya kuil bergantung dengan seberapa besar uang yang bisa disediakan. Kabarnya gerbang yang paling kecil harganya bisa ratusan ribu yen o_O

Sedikit latar kenapa para pebisnis ini menyumbangkan uang mereka untuk menaruh gerbang torii di sini adalah karena sejak dulu para pebisnis di Jepang memuja dewa Inari. Menaruh gerbang di sini menjadi sebuah bentuk rasa terima kasih atas kelancaran bisnis mereka dan berdoa agar bisnis mereka kedepannya tetap lancar.

Fushimi Inari Taisha - 03
Kuil kecil di Fushimi Inari Taisha dengan gerbang torii yang kecil pula

Untuk mencapai puncak Fushimi Inari Taisha saya membutuhkan waktu sekitar 2 jam itu juga dengan ngos-ngosan sana sini karena jarak pendakiannya yang cukup jauh. Di puncak Fushimi Inari Taisha ada semacam kuil lumayan besar yang dikelilingi dengan gerbang-gerbang torii versi kecil.

Fushimi Inari Taisha - 06
Kuil di puncak Fushimi Inari Taisha

Selesai memuaskan diri di puncak Fushimi Inari Taisha, saya pun turun menyusuri gunung ini namun dengan jalur yang agak beda. Di tengah perjalanan turun, saya menemukan area hutan yang agak aneh dengan gerbang besar yang menyambut saya. Jalan masuknya agak menyimpang dari rute utama namun ini malah membuat saya jadi penasaran.

Didorong rasa penasaran, jalanlah saya menuju ke dalam hutan. Namun semakin saya masuk ke dalam hutan kok gerbang-gerbang torii menjadi tidak terlihat dan saya juga tidak satupun melihat turis lain di area ini. Saya menjadi merinding sendiri takut nyasar ditambah lagi baterai ponsel sudah mau habis dan hari semakin sore. Saya hanya sendirian ditemani suara-suara khas hutan. Gak lama kemudian langsung balik badan lah saya menuju jalur utama Fushimi Inari Taisha, maklum pendaki amatir masih takutan sendirian di hutan XD

Fushimi Inari Taisha - 07Gerbang torii menuju hutan pedalaman

Lelah karena pendakian yang cukup panjang ini, saya pun mencari tempat untuk istirahat sembari ngeteh. Sebetulnya selama pendakian saya melihat beberapa tempat peristirahatan, namun ketika saya menuruni gunung ini ada sebuah tempat peristirahatan yang begitu menarik perhatian saya.

Tempat peristirahatannya sangat unik, kiosnya yang nampak klasik dan terbuat dari kayu, tempat duduknya yang terlihat eksotis, ditambah lagi dikelilingi dengan kuil-kuil dan gerbang torii kecil. Saya lihat di kios ini dijual teh seharga saya lupa antara 300 atau 500 yen. Sebetulnya agak mahal bagi saya untuk sebuah teh tapi karena saya ingin berisitrahat di tempat unik ini saya pun membelinya.

Fushimi Inari Taisha - 08Tempat peristirahatan yang eksotis di Fushimi Inari Taisha

Kembali lagi saya berasumsi yang salah, teh yang saya beli ternyata disajikan dalam bentuk teko yang cukup untuk minum hingga 3-4 kali ditemani dengan kue manis khas Jepang yang sepertinya berisi kacang hijau atau kacang merah.

Fushimi Inari Taisha - 09

Ngeteh sambil mengistirahatkan badan ditemani pemandangan kuil dan gerbang torii adalah pengalaman yang paling berkesan bagi saya selama menyusuri Fushimi Inari Taisha. Hampir satu jam saya habiskan untuk bengong ngeteh sembari menikmati pemandangan ini. Lelah saya pun akhirnya hilang.

Mendekati jam matahari terbenam, saya kembali melanjutkan perjalanan menuruni gunung Fushimi untuk menikmati pemandangan matahari terbenam di Kyoto. Di bagian tengah gunung Fushimi ini ada area terkenal yang bernama interseksi Yotsutsuji di mana kita bisa melihat kota Kyoto dari ketinggian sekaligus melihat matahari terbenam,

Fushimi Inari Taisha - 05

Puas sekali rasanya saya setelah menikmati berbagai macam pemandangan di Fushimi Inari Taisha. Saya pun akhirnya kembali ke hostel dengan senyum dan merasa beruntung saya jadinya tetap pergi ke kuil ini. Jika ke Kyoto, jangan lewatkan ke Fushimi Inari Taisha dan daki terus sampai ke puncak untuk merasakan pengalaman yang menarik.

* artikel ini adalah bagian dari seri Jalan-Jalan ke Jepang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.