Jalan-Jalan ke Jepang Ep.8 – Menikmati Salju Musim Semi Sembari Mendaki Gunung Kurama

Jalan-Jalan ke Jepang Ep.8 – Menikmati Salju Musim Semi Sembari Mendaki Gunung Kurama

* ingin membaca episode lainnya? Lihat seri Jalan-Jalan ke Jepang

Setelah sebelumnya saya mendaki gunung Takao di Tokyo, di Kyoto pun saya tidak ketinggalan mendaki salah satu gunungnya yaitu gunung Kurama. Gunung Kurama ini letaknya di desa Kurama di barat laut Kyoto dan dapat diakses dengan mudah menggunakan kereta,

Saya tertarik mendaki gunung Kurama ini karena kabarnya memiliki pemandangan yang indah ditambah dengan kuil Kurama yang megah dan onsen buatan yang patut untuk dikunjungi.

Perjalanan dari pusat kota Kyoto menuju Kurama hanya memakan waktu sekitar 1 jam menggunakan kereta. Sesampainya saya di stasiun Kurama, saya disuguhkan suasana yang tenang dan ntah kenapa sangat membuat nyaman saya. Tidak banyak turis saya lihat di sini, tidak seperti distrik Gion yang berjejalan dengan para turis, sebuah pertanda bagus untuk saya yang senang dengan lokasi-lokasi sepi turis :D

Kurama - 01Gerbang masuk ke kuil Kurama sekaligus titik awal pendakian

Saya pun mulai mendaki gunung Kurama ini melalui gerbang utama pendakiannya dengan membayar tiket masuk sebesar 200 yen. Pendakian awal di gunung Kurama tidak sulit karena jalan-jalan sudah dilapisi dengan bebatuan ditambah pula dengan pemandangan menarik kombinasi jejeran lentera berwarna oranye, kuil-kuil kecil, dan kerumunan pohon cemara.

Tidak lama saya mendaki, medadak terasa rintik-rintik hujan. Saya menjadi mendadak kecewa karena takut pendakian dibatalkan jika terjadi hujan deras. Berhubung hujannya masih gerimis kecil, saya mencoba untuk melanjutkan pendakian dengan menggunakan payung.

Di tengah perjalanan, saya merasa aneh karena hujannya terasa agak beda. Air hujannya terlihat lambat turunnya dan terlalu padat untuk ukuran air hujan. Ternyata yang terjadi adalah bukan hujan biasa dan bukan juga hujan es yang pernah saya alami melainkan semacam salju turun di gunung Kurama :D Padahal saya ke gunung Kurama di akhir bulan Maret yang mana harusnya sudah tidak ada salju. Kata teman saya ini adalah fenomena salju musim semi.

Saya pun langsung terkesima dengan pemandangan salju dadakan ini karena ini pertama kalinya saya melihat salju. Ditambah lagi, saljunya turun ketika saya berada di lokasi yang menarik di gunung Kurama sehingga menambah ketakjuban saya.

Kurama - 13Salju musim semi di gunung Kurama

Mendaki gunung Kurama diiringi oleh salju musim semi dan dikelilingi oleh pohon cemara yang sedang menunjukkan daunnya itu adalah pengalaman yang sangat menakjubkan. Tiba-tiba tidak terasa saja saya telah mendaki selama 1 jam dan saya pun akhirnya mencapai kuil Kurama.

Di kuil Kurama, saya kembali disajikan dengan pemandangan yang membuat saya ternganga. Kuil besar yang dikelilingi kabut hasil salju yang menguap membuat kuil Kurama terlihat seperti kuil yang berada di khayangan seperti yang saya dulu lihat di film-film Cina.

Kurama - 06
Kuil Kurama dengan hembusan uapnya

Pemandangan ini tidak saya lewatkan, saya cari tempat duduk untuk berduduk-duduk ria di kuil Kurama sembari istirahat dan menikmati pemandangan yang menakjubkan ini. Saya lihat sekeliling dan ternyata hanya ada sekitar 5 turis lain yang ada di kuil ini. Beberapa turis terlihat langsung kembali ke bawah menuju desa Kurama.

Saya yang dari awal sudah berniat mendaki gunung Kurama hingga mencapai desa Kibune kembali melanjutkan pendakian. Semakin saya mendekati puncak gunung, semakin ramai pohon cemaranya dan semakin menantang jalur pendakiannya.

Pendakian saya ke puncak gunung Kurama secara kebetulan berbarengan dengan seorang nenek yang terlihat “lucu” dan menggunakan tongkat dengan kincringan ala biksu. Bunyi kincringannya sangat khas Jepang dan mirip dengan yang pernah saya dengar ketika menonton film-film Jepang.

Mendekati puncak gunung Kurama, saya mendadak merasa agak merinding karena saya sangat jarang menemukan orang. Selama pendakian menuju puncak, saya hanya bertemu dengan 3 orang saja. Saking merindingnya saya, saya bahkan sempat berdoa agar tidak tiba-tiba diculik di tengah gunung XD Maklum karena saya masih pendaki pemula dan mungkin karena kebanyakan nonton film horor.

Saya akhirnya mempercepat gerak saya berhubung matahari masih bersinar. Tiba-tiba secara tidak sengaja saya menemukan sebuah kuil yang unik di tengah puncak gunung Kurama. Kuil ini agak berbeda dengan kuil-kuil lainnya yang saya temukan selama pendakian. Karena saya juga tidak mengerti bahasa Jepang, saya pun berlalu saja. Baru kemudian setelah saya selesai pendakian dan mencari-cari info, kuil yang saya lihat tersebut ternyata adalah tempat lahirnya ilmu Reiki.

Kurama - 08

Saya kembali melanjutkan perjalanan menuju desa Kibune. Setelah melalui berbagai macam turunan, saya pun akhirnya sampai di desa Kibune. Pemandangannya mirip dengan desa Kurama, desa Kibune sangat tentram namun bedanya terdapat banyak tempat makan yang menarik. Sayangnya, tempat makan di daerah Kibune sepertinya sedang banyak yang tutup ketika saya di sana.

Kurama - 09Pemandangan desa Kibune yang asri dan tentram

Jika melihat foto saya di atas, terlihat ada sungai dengan gundukan-gundukan yang agak aneh. Ternyata di Kibune jika musim panas, akan ada banyak restoran mengapung di atas sungai tersebut. Restoran-restoran mengapung ini kabarnya adalah favorit orang-orang Kyoto ketika musim panas tiba untuk merasakan kesejukan.

Kurama - 14Akan seperti ini nantinya restoran mengapung di Kibune. Menarik bukan? [sumber foto]

Selama perjalanan saya mendaki gunung Kurama menuju desa Kibune, sepertinya tidak henti-hentinya saya dibuat terkesan. Inilah Jepang yang ingin saya rasakan, kombinasi eksotisme, ketentraman, dan suasana gunung yang menakjubkan membuat pendakian gunung Kurama adalah salah satu kegiatan yang paling saya sukai selama saya berada di Jepang.

Bagi yang senang mendaki atau ingin melihat suasana pedesaan di Jepang, mendaki gunung Kurama wajib untuk dilakukan. Jika tertarik untuk ke gunung Kurama dari Kyoto, bisa klik tautan Google Maps ini untuk panduan jalur keretanya.

* artikel ini adalah bagian dari seri Jalan-Jalan ke Jepang

One thought on “Jalan-Jalan ke Jepang Ep.8 – Menikmati Salju Musim Semi Sembari Mendaki Gunung Kurama

  1. wah keren banget kurama dera pas musim salju ya..
    Saya ada rencana ke kyoto, tapi saat musim panas.
    Tertarik untuk ke Kurama-Kibune (tambah tertarik habis baca blog ini).
    Kira-kira kalau musim panas masih oke ga ya untuk mendaki kurama? rencananya saya pergi sendiri, sign dan jalur pendakian hingga ke Kibune apakah cukup jelas?
    Maaf kebanyakan kepo,,hehe
    Thanks ya sebelumnya ^^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.