Jalan-Jalan ke Jepang Ep.6 – Hiking Ringan di Gunung Takao, Gunung Suci di Pinggiran Kota Tokyo

Jalan-Jalan ke Jepang Ep.6 – Hiking Ringan di Gunung Takao, Gunung Suci di Pinggiran Kota Tokyo

* ingin membaca episode lainnya? Lihat seri Jalan-Jalan ke Jepang

Mendaki gunung Takao adalah salah satu yang paling saya suka ketika saya di Tokyo. Gunung suci ini memiliki banyak jalur pendakian mulai dari jalur untuk pemula hingga jalur yang agak menantang fisik dan kehati-hatian. Bagi yang senang hiking atau yang ingin melepas penat dari padatnya kota Tokyo, gunung ini wajib dikunjungi.

Untuk pergi ke gunung Takao dari Tokyo tidak mahal dan cukup dekat. Dengan menggunakan stasiun Tokyo sebagai poin keberangkatan, tinggal naik kereta di jalur Chuo Line menuju stasiun Shinjuku. Di stasiun ini kemudian transit ke kereta jalur Keio Line jurusan stasiun Kitano. Di stasiun Kitano kembali transit ke ke kereta di jalur Keio-Takao Line menuju stasiun Takaosanguchi. Bingung? Cek jalur keretanya di Google Maps, untungnya jalur kereta Jepang terdokumentasi dengan baik oleh Google.

Keluar dari stasiun Takaosanguchi, saya disajikan dengan pemandangan rumah-rumah semi tradisional Jepang yang menawan. Ada banyak juga tempat untuk makan dan membeli suvenir bagi para turis.

Takaosanguchi

Hanya perlu berjalan kaki beberapa menit dari stasiun Takaosanguchi untuk sampai di gerbang masuk menuju jalur pendakian gunung Takao. Bagi yang tidak ingin terlalu bercapek-capek untuk dapat ke puncak gunung Takao, tersedia kereta yang dapat mengantar ke daerah tengah gunung Takao namun perlu membayar untuk dapat menaiki keretanya.

Takaosanguchi - 2

Ada 6 jalur pendakian yang dapat kita pilih dengan jalur 6 yang paling sulit. Karena saya adalah pendaki pemula, saya pilih jalur pendakian yang paling mudah, jalur 1. Jalur 1 ini sangat mudah karena jalurnya sudah diaspal dan tidak curam. Bahkan anak kecil dan kakek-kakek pun banyak yang dengan mudah mengikuti jalur 1 ini.

Peta Pendakian Gunung TakaoPeta pendakian gunung Takao

Walaupun jalur 1 adalah jalur yang paling mudah, nyatanya saya tetap saja ngos-ngosan ditambah lagi saya lupa mengisi botol air minum. Otomatis saya jadi sering istirahat di tengah pendakian. Ajaibnya, saya melihat banyak sekali kakek-kakek dan nenek-nenek yang semangat mendaki tanpa kecapekan. Ntah gimana caranya mereka mendaki tanpa kesulitan padahal sudah berumur, atau mungkin sayanya aja yang kurang bertenaga XD

Sepanjang perjalanan saya di jalur 1, saya melihat ada banyak patung-patung dan kuil-kuil kecil yang memberikan kesan tersendiri selama mendaki. Patung-patung tersebut sepertinya semacam dewa-dewa dan ntah kenapa mereka diberi topi lucu berwarna merah.

Gunung Takao - 02

Setelah mendaki sekitar 1-2 jam, agak lama karena saya ngos-ngosan XD, akhirnya saya menemui tempat peristirahatan untuk membeli makanan dan minuman. Menemukan area peristirahatan ini serasa surga setelah capek-capek mendaki. Makanan dan minuman yang ditawarkan harganya tidak mahal untuk standar Tokyo. Saya sendiri pun akhirnya mencoba makan takoyaki dan kue khas gunung Takao yang berbentuk semacam dewa.

Makan makanan khas jepang di gunung Takao sembari memandang kota Tokyo di kejauhan memberikan keunikan tersendiri yang mengasikkan dan membuat pendakian saya tidak sia-sia.

Gunung Takao - 03

Setelah cukup beristirahat dan tenaga sudah kembali, saya lanjutkan pendakian gunung Takao yang tinggal setengah lagi jaraknya menuju puncak. Ternyata di bagian tengah atas gunung Takao terdapat banyak pemandangan yang menarik mulai dari kuil besar, jejeran kayu dengan huruf kanji yang ntah maksudnya apa tapi keren, hingga bahkan ada rumah besar ala rumah-rumah bangsawan jepang di dahulu kala.

Gunung Takao - 05Jejeran plang kayu dengan huruf kanji yang ntah kenapa membuat saya langsung teringat dengan anime Samurai X

Dengan banyaknya pemandangan penarik, tidak terasa saja tiba-tiba saya sudah mendekati puncak gunung Takao. Dengan hati berdebar-debar senang karena akhirnya berhasil menaklukkan gunung pertama di Jepang, saya pun mengebutkan pendakian. Hati terasa senang ketika saya mencapai puncak.

Di puncak gunung Takao ini disediakan lahan yang cukup luas bagi mereka yang ingin menggelar tikar dan duduk-duduk untuk piknik di puncak gunung Takao. Bagi yang gak bawa makanan tenang saja, di puncak ini juga ada warung makan kecil dan vending machine penjual minuman.

Gunung Takao - 06

Puas menikmati rasa kemenangan saya menaklukan gunung Takao, saya pun menuruni gunungnya sebelum matahari terbenam agar tidak sulit pulangnya. Namun, ada satu kesalahan yang saya lakukan ketika pulang, saya main jalan aja asal pilih jalur pulang dan ternyata saya memasuki jalur pendakian nomor 6 yang paling sulit XD.

Jalur 6 ternyata memang jauh tingkat kesulitannya di banding jalur 1. Jalannya terjal, tidak beraspal, banyak batu-batuan, sempit, tanahnya licin, macem-macem lah. Untung saya ke jalur ini pas turun gunung bukan pas naik gunung, bisa tepar di tengah jalan saya nanti. Tapi bagi yang sudah biasa hiking, jalur 6 ini mungkin tidak ada apa-apanya.

Gunung Takao - 09

Terjalnya jalur 6 ini ternyata menyembunyikan kuil menarik yang berada di tengah muara air terjun kecil. Kuil ini juga menandakan bahwa saya sudah menyusuri setengah jarak dari jalur 6. Suasana di kuilnya membawa saya berandai-andai sedang berada di film samurai klasik :D

Gunung Takao - 08

Tidak terasa ternyata hampir seharian saya menghabiskan waktu di area gunung Takao. Sangat banyak yang mengesankan saya di gunung ini mulai dari rumah-rumah penduduknya, kuilnya, patungnya, hingga atmosfernya yang menyejukkan. Kaki saya pun akhirnya baru merengek-rengek kecapekan setelah masuk kereta untuk kembali ke daerah metropolitan kota Tokyo.

* artikel ini adalah bagian dari seri Jalan-Jalan ke Jepang

2 thoughts on “Jalan-Jalan ke Jepang Ep.6 – Hiking Ringan di Gunung Takao, Gunung Suci di Pinggiran Kota Tokyo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.